Ganti Menteri, Ganti Kurikulum

Ganti Menteri, Ganti Kurikulum

KB2013Kontroversi mengiringi keputusan perubahan kurikulum sekolah dasar yang menghapus mata pelajaran ilmu alam dan menambah jam pelajaran agama. Mulai tahun ajaran baru sekolah Juli mendatang, ilmu alam akan dihapus dari mata pelajaran anak kelas satu sampai empat sekolah dasar Indonesia. Menurut saya dengan dihilangkannya mata pelajaran ilmu alam bisa jadi bakal membatasi imajinasi dan keingintahuan anak itu atas ilmu pengetahuan alam, siswa tidak bisa mengeksplor tentang alam.kurikulum-baru-2013

Menurut Juru bicara Menteri Pendidikan Ibnu Hamad mengatakan bahwa perubahan pengajaran dengan “pemusatan tematik“ tidak berarti bahwa ilmu alam dianggap bukan sesuatu yang penting.

“Kurikulum baru itu bertujuan untuk mempromosikan pembelajaran yang berpusat pada siswa,” kata Hamad. Murid-murid Indonesia, kata dia, telah terbiasa dengan menghapal. ”Kurikulum baru ini mendorong pelajar untuk berpikir kritis, bertanya dan berkomunikasi,” kata dia.

Pelajaran bahasa Inggris memang dihapus dari kurikulum resmi, tapi sekolah diberi pilihan untuk mengajarkannya, atau juga pelajaran bahasa lain jika mereka bisa menyesuaikannya dengan jadwal sekolah.

Kebiasaan berganti-ganti kurikulum ini bukanlah barang baru di dunia pendidikan Indonesia. Ini menimbulkan anggapan bahwa setiap kali Mendikbud diganti, akan muncul pula kurikulum baru.

Menurut pendapat saya tentang pergantian kurikulum ini, sebenarnya intinya sama dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya, hanya saja dengan bahasa yang lebih beda. Apa yang disebutkan Pak Menteri baru dalam kurikulumnya yang dikatakan baru itu, ternyata bukan baru, tetapi tambal sulam. Contohnya, IPA dan IPS, tetap saja ada karena terintegrasi dalam sejumlah mata pelajaran terkait. itu artinya, Kimia, Fisika, Sejarah, Geografi, dan yang lainnya tetap masih ada. Justeru model pendidikan demikian, melemahkan pemahaman anak akan bidang fisika, kimia, dll yang terkait. Menurut saya kalau pendidikan Indonesia maju, harusnya sejak SD, setiap siswa mulai diperkenalkan dan dikembangkan kemampuannya dalam ilmu-ilmu seperti fisika, kimia, mate-matika, dll sebagainya. Semakin anak didik mendalami sebuah ilmu, hakekat ilmu dengan sendirinya akan membawa ilmuwan cilik alias baru itu ke arah keterkaitan dengan ilmu-ilmu lain. Akibat lain juga bagi guru yang mengajar, akan terjadi setengah-setengah, karena demi integrasi, prosentasi materi akan tidak merata, bahkan tidak mendasar dan mendalam.Tetapi bila dilihat dengan dana yang tersedia untuk dunia pendidikan, yang belum berjalan 100% dari 20 % itu, maka untuk gampangnya bila seorang menteri mau dilihat hasil kerjanya, jalan terbaik dan termudah adalah setiaop ganti menteri disertai dengan ganti atau tambal sulam kurikulum. Kalau PARA ANGGOTA BERDASI TERHORMAT DPR KITA mau pendidikan Republik Indonesia Maju, tak ada kata lain, harus diluncurkan program PENGEMBANGAN SUMBER DAYA GURU TAK PERNAH BERHENTI.Model Kepemimpinan Negara kita, yang mengatur serba undang-undang dan aturan, sampai pakai pakaian dan cara dudukpun harus diundangkan. Persoalan lain adalah: sampai saat ini, TIDAK ADA DANA YANG MAMPU MENDORONG GURU-GURU MENGEMBANGKAN SUMBER DAYA DIRINYA. APAKAH HARUS DIAMBIL DARI GAJI GURU? Untuk beli sebuah laptop atau note book saja, gajinya habis sebulan. Semoga. . .. …….

Leave a comment